Pada penulisan kali ini, saya akan membahas
mengenai pengalaman saya terhadap kerja kelompok dalam mengerjakan suatu tugas.
Pengalaman saya dalam bekerja sama dalam kelompok sudah banyak dilakukan.
Apalagi status saya yang saat ini sebagai mahasiswa tingkat 4 tentu tidak asing
lagi dalam bekerja kelompok. Biasanya kelompok saya dapatkan secara acak dengan
teman sekelas. Namun tidak jarang juga saya bekerja kelompok bersama teman
dekat saya.
Selama
bekerja sama secara kelompok, banyak hal yang saya rasakan. Dimulai dari
perasaan senang hingga perasaan kesal. Perasaan senang saya dapatkan ketika
hal-hal unik maupun lucu saya alami bersama rekan kelompok saya. Seperti
misalnya waktu berada di SMA. Saat itu pada mata pelajaran Seni Budaya, guru saya
meminta kelas saya untuk membentuk dua kelompok yang masing-masing kelompok
diharuskan membuat sebuah film. Kebetulan, dari 15 orang yang menjadi anggota
kelompok saya tidak ada yang pernah memiliki pengalaman untuk membuat suatu
film. Dari sini, akhirnya saya dan teman-teman mencoba membuat film sembari
belajar. Kami belajar banyak hal, dimulai dari membuat sebuah naskah cerita,
membagi peran yang ada, mengatur lokasi pengambilan film, melakukan pengambilan
gambar, pengeditan film dan tentu saja bermain peran atas perannya
masing-masing. Jika mengingat bagaimana proses penyelesaian film tentu saja
menyenangkan. Terlebih waktu itu, saat melakukan pengambilan gambar disebuah
perumahan, kami menjadi pusat perhatian warga.
Selain
itu, kejadian menyenangkan lainnya terjadi ketika kami mencoba mengambil adegan
musikal. Kami semua bernyanyi dan menari didepan kamera. Hal ini semakin
menyenangkan ketika lagu yang kami gunakan untuk melakukan adegan musikal
adalah salah satu karya dari rekan kami. Semuanya terasa menyenangkan apalagi
kami semua meloncat kegirangan karna kebetulan adegan musikal yang kami ambil
merupakan pengambilan gambar terakhir. Dan lagi ada saja teman saya yang usil
melempar bubuk bedak hingga kehebohan semakin menjadi-jadi. Tentu saja semua
itu di penuhi dengan canda dan tawa.
Tak
hanya selalu kejadian menyenangkan terjadi ketika saya bekerja kelompok. Suatu
hari pernah kami memilih lahan alang-alang sebagai lokasi pengambilan gambar. Memang,
berkat salah satu anggota kelompok, pengambilan gambar dilakukan dengan sangat
baik, dimulai dari sinematography hingga perpindahan setiap scene yang bagus.
Padahal saya ingat, ketika pengambilan gambar dimulai pertama kali, kebanyakan
dari kami bingung untuk berbuat. Dari sini juga terlihat kemajuan masing-masing
anggota kelompok. Terlihat, bagaimana masing-masing anggota bertindak sesuai
tugas dan perannya masing-masing. Namun saya pribadi mengalami kejadian sedikit
kurang menyenangkan ketika kami berada di lahan alang-alang. Karna saya tipe
orang yang mudah sekali mengalami alergi, saya mengalami alergi yang cukup
serius. Ini semua dikarenakan kulit saya yang mengenai bulu alang-alang.
Apalagi saat itu cuaca cukup panas dan matahari cukup terik sehingga tubuh saya
sempat mengalami drop. Untungnya waktu yang diperlukan untuk pengambilan film
tidak cukup lama dan akhirnya saya dapat pulang untuk beristirahat dirumah.
Selain itu, terdapat lagi pengalaman
kurang menyenangkan yang saya alami ketika proses pengeditan film. Kurangnya
inisiatif anggota dalam melakukan pengeditan, membuat saya harus turun tangan
sendiri mengerjakan pengeditan film. Tentu saja itu bukanlah hal yang mudah
mengingat scene yang saya edit bukan hanya satu atau dua melainkan puluhan
scene. Butuh waktu yang cukup lama hingga akhirnya saya mengorbankan waktu
tidur saya untuk hanya mengedit film. Sampai akhirnya saya pun dikejar tenggat
waktu dan berhasil mengedit keseluruhan film sendirian dan mengumpulkannya
tepat waktu. Jika melihat hasil editan saya tentu saja membuat saya bangga karna
ini adalah pengalaman pertama saya.
Selain pengalaman kerja kelompok bersama teman
SMA dalam membuat sebuah film, saya juga punya pengalaman ketika di tingkat satu
perkuliahan. Saat itu, dosen meminta kelas untuk membentuk kelompok secara
acak. Ini dilakukan karena kebetulan saya berada di jurusan Teknik Informatika
yang mana jumlah mahasiswanya lebih banyak dibandingkan jumlah mahasiswi.
Sehingga dalam pembentukan kelompok, seluruh mahasiswi yang ada dikelas harus
ditempatkan dimasing-masing kelompok yang ada secara rata. Hal ini membuat saya
berada dikelompok yang semua anggotanya adalah laki-laki.
Pada
awalnya, cukup sulit untuk melakukan kerja sama dengan beberapa anggota
kelompok. Selain karna beberapa anggota sulit untuk diatur, beberapa dari
mereka juga tampak acuh dengan tugas yang diberikan dosen. Saya sendiri juga
cukup sulit untuk berkomunikasi dengan masing-masing anggota, dikarenakan saya
yang seorang perempuan harus mencoba mengarahkan anggota saya yang kebanyakan
adalah laki-laki. Apalagi saya memiliki sifat yang sedikit pemalu sehingga
sulit untuk saya berbaur dengan anggota kelompok. Hingga akhirnya, karena beberapa
anggota yang sulit diatur dan kurangnya komunikasi membuat saya sering kali
harus berusaha menyelesaikan tugas kelompok secara sendiri. Kadang saya cukup
merasa kesal. Ketika tugas yang sudah dibagi-bagi harusnya dikerjakan oleh
masing-masing anggota, namun akhirnya hanya beberapa orang dan bahkan saya
sendiri yang mengerjakannya.
Untungnya
hal yang sama tidak terjadi lagi ketika saya berada di tingkat 2. Karena sudah
terbiasa menghadapi orang-orang yang sulit diatur, saya bisa menyelesaikan
tugas kelompok bersama dengan anggota kelompok saya. Berlanjut ketika ditingkat
3, disaat saya harus berkerja sama dengan beberapa mahasiswa yang sering kali
absen kelas cukup menyulitkan saya dalam menyelesaikan tugas. Sampai ujungnya
saya dan beberapa anggota lainnya terpaksa mengeluarkan mahasiswa tersebut
karena sering kali mangkir dari panggilan kerja kelompok.
Tentu
saja pengalaman kerja kelompok saya tidak hanya disitu saja. Cukup banyak
pengalaman yang saya alami selama saya menjalani masa-masa pendidikan. Dari
sini saya menemukan banyak ilmu baru. Bukan ilmu secara teoritis namun ilmu
secara sosial. Berkat kerja kelompok saya menemukan berbagai macam karakter dan
sifat, dari yang rajin, tekun, pandai memimpin hingga malas, egois, keras
kepala dan sulit diatur. Mungkin menyenangkan memiliki rekan kerja yang
memiliki sifat rajin, tekun dan pandai memimpin. Namun ada kalanya orang-orang
yang rajin, tekun dan pandai memimpin memiliki sifat yang egois dan keras
kepala. Mereka yang egois biasanya tidak mau mendengarkan saran dari rekan
anggota lainnya. Sedangkan mereka yang keras kepala biasanya tidak peduli jika
apa yang dilakukannya salah. Tentu saja hal seperti ini cukup menyulitkan
anggota lainnya. Karena kerja kelompok sejatinya adalah kerja bersama. Jadi
karakter seperti apapun yang dimiliki oleh masing-masing kelompok harusnya
dapat dihadapi dengan bijaksana sehingga kerja kelompok dapat dijalankan secara
baik dan menyenangkan. Selain itu tugas apapun yang diberikan dapat
diselesaikan dengan baik jika kerja kelompok dilakukan dengan kompak.
Berkat
kerja kelompok, saya jadi memiliki kesempatan untuk berteman. Ini karena,
kelompok yang terbentuk sering kali merupakan hasil acak yang membuat saya mau
tidak mau berkelompok dengan beberapa orang yang tidak begitu dekat dengan
saya. Karena kerja kelompok, saya dapat berkomunikasi dengan orang-orang
tersebut dan jika komunikasi berjalan dengan cukup baik tentu saja kami jadi
dapat berteman.
Dari
pengalaman saya ini, mungkin ada beberapa hal yang baiknya dilakukan ketika
bekerja sama dalam kelompok, diantaranya:
- Pahami karakter masing-masing anggota.
- Usahakan untuk berkomunikasi dengan baik terhadap masing-masing anggota.
- Bagi tugas kelompok secara bijak.
- Rencanakan segala hal yang berhubungan dengan tugas kelompok dengan baik agar tugas dapat selesai.
- Tentukan batas waktu pengerjaan untuk masing-masing bagian agar tugas dapat selesai tepat waktu.
- Selalu sabar jika berhadapan dengan anggota yang sulit untuk diatur dan dimintai tolong.
- Jangan mudah terpancing emosi, karena hal tersebut dapat membuat perpecahan diantara anggota kelompok.
Tentunya kita tidak mau jika
berada dikelompok yang sama dengan orang-orang yang sulit diatur. Namun jangan
jadikan hal tersebut beban dan selalu cari cara agar setiap anggota dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik. Sekian penulisan saya mengenai pengalaman
dalam bekerja kelompok. Apabila dalam penulisan saya ada hal yang kurang
berkenan mohon dimaafkan.